Kelas Daring Publik: Mengasah Keterampilan Berbahasa Efektif untuk Guru dan Pendidik

oleh Narabahasa

Narabahasa kembali menyelenggarakan Kelas Daring Publik (KDP) pada Sabtu, 22 November 2025. Widyaiswara kali ini ialah Felicia Nuradi Utorodewo, dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. KDP dengan topik “Mengasah Keterampilan Berbahasa Efektif untuk Guru dan Pendidik” ini dibuka secara gratis sebagai bentuk apresiasi dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional.

Dalam pemaparannya, Felicia menjelaskan bahwa bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang digunakan dan disepakati oleh kelompok tertentu dalam bekerja sama. Karena itu, setiap orang bertanggung jawab untuk mempertahankan dan menghormati bahasa.

Ia menekankan pentingnya guru mengasah keterampilan berbahasa karena bahasa adalah sarana utama dalam pembelajaran. Felicia juga menguraikan bahwa penggunaan ragam bahasa dapat menjadi “kode” dalam kegiatan belajar-mengajar. Guru dapat memadukan bahasa formal dan informal agar suasana kelas tetap hidup.

Penyesuaian ragam bahasa membantu peserta didik memahami kapan guru sedang menjelaskan materi secara serius atau memberi contoh dengan konteks yang lebih informal. “Ragam bahasa adalah penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan sarana pengantar, pemakaiannya, dan penggunaannya,” jelasnya.  

Selain itu, dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), diperlukan laras bahasa yang tepat agar materi lebih mudah diterima siswa. Felicia mengingatkan bahwa RPP bukan disusun untuk siswa, melainkan diri sendiri dan guru yang menggantikan ketika pengajar utama berhalangan hadir. Karena itu, rencana pembelajaran harus disusun secara terperinci.

Menurut Felicia, keterampilan berbahasa akan makin terasah seiring dengan bertambahnya pengalaman mengajar. Guru perlu menggunakan bahasa yang konsisten, baik di dalam maupun luar kelas. Sesama pendidik juga diharapkan saling membimbing dan menginternalisasikan bahasa sebagai cermin budi.

Ia juga mengingatkan bahwa bahasa dapat digunakan untuk menumbuhkan semangat. Bahasa yang kurang baik, menurutnya, dapat dijadikan bahan refleksi untuk membangun pengetahuan dan jiwa seseorang menjadi lebih baik. “Keterampilan berbahasa yang baik dimiliki semua guru dan pengajar. Makin tinggi pengalamannya, makin terampil pula penggunaan bahasanya,” ujarnya.

 

Penulis: Yuhaenida Meilani

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

1 komentar

https://mkoautos.nl/blogs/ 26 November 2025 - 13:48

Hello there! This is kind of off topic but I need some help from
an established blog. Is it very hard to set up your own blog?
I’m not very techincal but I can figure things out pretty fast.
I’m thinking about creating my own but I’m not sure where to start.
Do you have any ideas or suggestions? Cheers

Balas

Tinggalkan Komentar