Keterampilan Berbahasa Jadi Kunci dalam Membangun Kepercayaan Publik

oleh Narabahasa

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyelenggarakan acara “Kumpul Taxmin dan Kontributor Konten DJP” pada Rabu, 8 Oktober 2025, di aula Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak, Gedung Radjiman Wedyodiningrat. Kegiatan ini menghadirkan Ivan Lanin sebagai narasumber yang memaparkan topik “Tata Bahasa Penulisan Konten Media Sosial dan Artikel Populer”.

Acara ini dihadiri oleh para admin media sosial dan kontributor konten dari berbagai kantor pajak di Indonesia. Selama satu jam, Ivan Lanin mengajak peserta menelusuri bagaimana kalimat yang efektif, diksi yang tepat, dan tanda baca yang tertib dapat menjadi fondasi kepercayaan publik terhadap lembaga. “Bahasa bukan sekadar aturan, melainkan cermin cara berpikir,” ujar Ivan.

Dalam sesi diskusi, muncul pertanyaan menarik mengenai cara menulis topik hukum pajak agar tetap populer dan mudah dipahami masyarakat. Menurut Ivan, bahasa hukum ibarat ruang berlapis makna yang menuntut kepastian, tetapi kerap terasa jauh dari pembaca. “Justru di sanalah peran penulis publik dibutuhkan—menyederhanakan tanpa berlebihan dan menjernihkan tanpa menafsirkan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa bahasa populer bukan berarti melunakkan hukum, melainkan menerjemahkan nalar hukum ke dalam bentuk yang lebih manusiawi dan komunikatif. Dengan begitu, pesan yang disampaikan lembaga bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat luas tanpa kehilangan akurasi maknanya.

Kegiatan ini menjadi ruang belajar yang memperkuat kesadaran bahwa keterampilan berbahasa tidak hanya soal kaidah, tetapi juga tentang membangun citra dan kepercayaan publik melalui komunikasi yang beretika.

 

Penulis: Yuhaenida Meilani

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar