Kelas Daring Publik: Tiga Aspek Penting Penulisan Surat Resmi

Narabahasa kembali mengadakan Kelas Daring Publik (KDP) pada Sabtu, 8 November 2025 dengan topik “Menulis Surat Resmi” bersama Ivan Lanin sebagai widyaiswara. Kelas ini diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang yang ingin memperdalam keterampilan dalam menyusun surat resmi dengan bahasa yang tepat.

Ivan Lanin membuka kelas dengan menjelaskan bahwa meskipun kini komunikasi banyak dilakukan melalui media sosial dan pesan instan seperti WhatsApp, keterampilan menulis surat resmi tetap dibutuhkan.

“Sekarang ini komunikasi dilakukan secara hibrida, melalui WA atau media sosial. Kedua media tersebut tidak menggunakan bahasa yang terlalu formal. Inilah mengapa keterampilan menulis surat resmi masih dibutuhkan hingga sekarang,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, Ivan menjelaskan bahwa surat resmi merupakan bagian dari komunikasi bisnis atau dinas. Komunikasi bisnis sendiri terbagi menjadi empat bentuk utama, yakni surat, laporan, presentasi, dan rapat.

Menurutnya, kehadiran media sosial dan surat elektronik membuat komunikasi makin praktis. Ia menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara bahasa formal dan efisiensi pesan. “Komunikasi nonformal bisa menimbulkan keakraban, tetapi juga bisa menurunkan citra,” ungkapnya.

Dalam surat resmi, terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan, yaitu format, mekanisme, dan bahasa. Sementara dari segi struktur, surat resmi terdiri atas tiga bagian, yaitu pengantar, informasi, dan penutup. Saat menulis surat resmi, penulis juga harus memperhatikan serta mengikuti ketentuan administrasi dan mekanisme yang berlaku.

Ivan juga menjelaskan pembagian laras bahasa, yaitu sastra, kreatif, jurnalistik, bisnis, ilmiah, dan hukum. Ia menyoroti bahwa bahasa hukum dan bisnis masih sering disalahpahami karena berada di ranah yang berbeda. Namun, perbedaan kedua laras bahasa tersebut masih belum banyak dipahami orang.

Kelas makin menarik ketika Ivan Lanin mengajak peserta membedah contoh surat resmi secara langsung dengan membahas format, mekanisme, serta pilihan kata yang digunakan. Beberapa peserta juga aktif menyampaikan pertanyaan dan kebingungan mereka tentang penulisan surat terkait format dan mekanismenya.

Selain itu, Ivan menyarankan peserta untuk memiliki templat surat resmi agar memudahkan penulisan, tetapi dengan tetap memperhatikan perubahan format dan kebijakan. “Paling enak punya templat, tetapi kesulitannya adalah selalu ada perubahan, dan penyebarannya sering kali sulit dilakukan karena tiap orang menyimpannya sendiri,” ujarnya.

Melalui kelas ini, Narabahasa berharap peserta dapat memahami dan memperhatikan tiga aspek penting dalam penulisan surat resmi, memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai struktur dan gaya bahasa, serta menyadari pentingnya surat resmi sebagai cerminan profesionalisme dalam komunikasi bisnis tertulis. 

Penulis: Yuhaenida Meilani

Penyunting: Rifka Az-zahra