KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
Pada 3 September lalu, untuk pertama kalinya di 2024, Kelas Daring Publik (KDP) Narabahasa kembali diadakan. Siapa sangka, angka peserta KDP melebihi ekspektasi dengan total 125 orang. Setelah vakum karena indeks peminat kelas yang menurun, Narabahasa memutuskan untuk menghentikan sementara program KDP. Seiring dengan membaiknya situasi setelah Covid-19, masyarakat kembali intens melakukan aktivitas luring.
Pada 2020, KDP Narabahasa diadakan setiap hari dengan 150 peserta per pertemuan dan durasi hingga dua jam. Beragam materi diberikan oleh pengajar agar para peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat seputar bahasa Indonesia. Selain itu, banyak pertanyaan yang dilontarkan peserta untuk mendapatkan pengetahuan baru sekaligus mengoreksi kekeliruan seputar bahasa yang biasa dinormalisasikan publik.
Setelah vakum pada 2023, Narabahasa kini membuka kembali KDP gratis. Tak disangka, antusiasme Kerabat Nara masih sangat tinggi. Hal ini terlihat dari tiga hal. Pertama, jumlah peserta yang mencapai lebih dari 100 orang. Kedua, banyaknya peserta yang membuka kamera selama mengikuti kelas. Ketiga, pertanyaan yang tak kunjung habis, bahkan setiap peserta yang bertanya memberikan lebih dari satu pertanyaan.
Neagara, salah satu peserta kelas, melontarkan pertanyaan yang sangat menarik. Ia bertanya mengenai cara pengucapan gabungan huruf konsonan, seperti sy, kh, ng, dan ny yang melambangkan satu bunyi, misalnya pada arasy dan nakhoda. Adapun peserta lain, Dandi, bertanya terkait perbedaan pelafalan [e] ketika mengucapkan kata peka, elang, dan sate.
Hal-hal seperti inilah yang dirindukan oleh Narabahasa dan Kerabat Nara: pertanyaan-pertanyaan variatif yang dapat menambah wawasan, bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya. Sederhana, tetapi tak semua orang tahu jawabannya. Maka dari itu, perlu adanya bimbingan dari pengajar yang memiliki kredibilitas, kapabilitas, dan kompetensi.
Kembalinya KDP atas usulan tim pemasaran membuat Ivan Lanin dan Dita Sabariah selaku pengajar merasa kerinduan mereka sedikit terobati. Bukan menjadi akhir; ini adalah sebuah permulaan yang baik, yang harus disambut dengan sukacita dan terus diupayakan keberhasilannya. Dengan demikian, Narabahasa dapat terus membantu mencerdaskan anak bangsa.
Kuasai bahasa, kuasai dunia.
Penulis : Samuel Gerardo Putera Serva
Penyunting : Nesti Magdalena
Artikel & Berita Terbaru
- Perbedaan Pantomim dan Mime
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi