Belajar Literasi Sejak Dini: Narabahasa Gelar Kelas Menulis Cerita Ramah Anak

oleh Narabahasa

Narabahasa menggelar kelas daring publik (KDP) bertajuk “Trik Memilih dan Menulis Cerita Ramah Anak” pada Sabtu, 6 September 2025. Kegiatan yang berlangsung pada pukul 09.00–11.00 WIB ini dibimbing langsung oleh Dita Sabariah selaku widyaiswara yang diikuti oleh sembilan peserta.

Para peserta memiliki berbagai latar belakang, seperti guru PAUD, dosen, hingga orang tua dan kakak yang kesehariannya dekat dengan anak. Mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu mendalami literasi anak sekaligus memahami bahasa yang dapat membuat anak betah membaca.

Dalam pemaparannya, Dita menekankan prinsip dasar cerita ramah anak, mulai dari karakteristik, penyesuaian bahasa sesuai tahap perkembangan anak, hingga cara memilih bacaan yang tepat bagi tiap kelompok usia.

Kelas berjalan interaktif, terutama saat sesi diskusi dibuka. Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta mengenai cerita anak yang mengandung konflik dewasa, seperti cerita-cerita Nusantara. Menanggapi hal tersebut, Dita menegaskan pentingnya peran pendamping.

“Tidak masalah untuk tetap memperkenalkannya, tetapi sebagai orang tua atau pendamping, kita harus bisa memilih konten yang aman untuk usia mereka. Anak yang lebih besar bisa diberikan, tetapi balita atau anak usia lima tahun sebaiknya belum, karena pemikirannya belum kritis,” jelas Dita.

Selain itu, peserta juga diajak langsung berlatih menulis. Peserta diminta untuk menyusun cerita singkat dalam waktu 15 menit. Hasil karyanya kemudian dibacakan langsung dengan menyalakan mikrofon atau dibagikan melalui ruang obrolan.

Dita mengaku terkesan dengan kreativitas para peserta. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan akan lebih seru jika ada praktik lanjutan dan mendorong peserta untuk mengembangkan cerita yang sudah ditulisnya menjadi lebih lengkap.

“Ternyata dalam waktu singkat, peserta mampu membuat cerita dan kerangka yang bagus dan dekat dengan keseharian anak. Ada moral dan nilai yang mewakili cerita sederhana untuk anak,” ungkapnya.

Menutup kelas daring publik ini, Dita berharap para peserta dapat memilih dan mengenalkan literasi kepada anak. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, siapa pun dapat memilih dan mengenalkan literasi sejak dini, memilihkan bacaan berkualitas, bahkan bisa menuliskan cerita untuk anak, adik, atau murid, yang nantinya bisa menulis untuk publik yang lebih luas,” tuturnya. 

 

Penulis: Yuhaenida Meilani

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar