Tabah (Tanya Jawab Kebahasaan) dilaksanakan pada Kamis, 21 Agustus 2025, dengan menghadirkan Aryo Dwi Pangga (Duta Bahasa Kepulauan Bangka Belitung 2021) dan Rachmat Bintang Ramadhan Mokodompit (Duta Bahasa Sulawesi Utara 2019) sebagai pemantik.
Episode ke-179 ini akhirnya hadir setelah dua pekan batal tayang. Tabah kali ini dipandu oleh Hari selaku moderator dengan Ivan Lanin sebagai narasumber.
Sebelum sesi tanya jawab dimulai, Aryo dan Bintang bercerita tentang latar belakang mereka sebagai Duta Bahasa. Aryo saat ini mengajar sebagai guru Bahasa Indonesia di salah satu SMA swasta di Bangka Belitung, sedangkan Bintang yang berlatar belakang informatika menceritakan bagaimana perannya di ajang Duta Bahasa membuka jalannya untuk mendalami bidang kebahasaan.
Beberapa pertanyaan menarik dibahas dalam diskusi, di antaranya terkait surat elektronik. Ivan menjelaskan bahwa penulisan alamat dalam surel kini tidak lagi relevan seperti surat tradisional. “Cukup dibuka dengan sapaan dan tujuan suratnya kepada siapa,” jelasnya.
Pertanyaan lain membahas perbedaan antara nota dinas dan memo. Menurut Ivan, kedua istilah ini bergantung pada aturan internal organisasi. Menurut aturan umum mengenai naskah dinas yang dikeluarkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), nota dinas ditujukan kepada unit kerja berbeda, sementara memo digunakan antaratasan dan bawahan dalam satu unit.
Pertanyaan lainnya yang muncul melalui kolom siaran langsung Instagram @ivanlanin, @kreasinara, serta kolaborasi dengan akun @dubasbabel dan @dutabahasasulawesiutara membahas penulisan elipsis atau titik tiga yang sesuai dengan EYD. Tanda baca ini sebaiknya ditulis dengan spasi.
Selain itu, muncul pula pertanyaan tentang cara mengurangi kontaminasi bahasa percakapan dalam berbicara formal. Ivan membagikan pengalamannya bahwa ia membutuhkan waktu hingga empat tahun untuk membiasakan diri tidak mencampur bahasa. “Caranya dengan memunculkan kesadaran,” ungkapnya.
Selain membahas kebahasaan, Tabah kali ini juga menyinggung peran Duta Bahasa. Aryo menekankan bahwa Duta Bahasa dapat menjadi pelopor dan penggerak penggunaan bahasa yang baik.
Sementara itu, Bintang menilai ajang ini mendorong anak muda untuk belajar dan bangga menggunakan bahasa Indonesia. “Duta Bahasa bisa menjadi ajang untuk mengajak dan memengaruhi orang agar suka dan bangga menggunakan bahasa Indonesia,” ujarnya.
Menutup acara, Aryo dan Bintang menyampaikan kesan mereka mengikuti Tabah episode ke-179 yang menurut mereka memberikan banyak manfaat. “Narabahasa membangkitkan kembali semangat berbagi. Semoga kita sebagai anak muda tidak berhenti belajar dan bisa terus berdampak serta berbagi ilmu,” ungkap Bintang.
Penulis: Yuhaenida Meilani
Penyunting: Rifka Az-zahra