Tabah Episode 178 bersama Duta Bahasa dari Sulawesi Tenggara dan Lampung

oleh Narabahasa

Program Tanya Jawab Kebahasaan (Tabah) episode ke-178 dilaksanakan pada Kamis, 31 Juli 2025. Episode kali ini ditemani oleh Muhammad Yunus (Duta Bahasa Sulawesi Tenggara 2018) dan Made Darme Wintara (Duta Bahasa Provinsi Lampung 2023) sebagai pemantik, serta Ivan Lanin sebagai narasumber.

Disiarkan langsung melalui akun Instagram @ivanlanin dan @kreasinara, serta berkolaborasi dengan akun Instagram @dutabahasasultra dan @ikadubaslampung, episode ini sempat mengalami kendala teknis pada awal siaran. Namun, Tabah akhirnya bisa berjalan lancar dengan beragam pertanyaan yang diajukan melalui kolom obrolan.

Sebelum sesi tanya jawab dimulai, Muhammad Yunus membagikan pengalamannya sebagai Duta Bahasa Sulawesi Tenggara. Ia menyampaikan bahwa peran duta bahasa sangat membantunya dalam mengembangkan keterampilan berbahasa yang berguna dalam dunia kerja.

Sesi tanya jawab kemudian dibuka dengan beragam pertanyaan, salah satunya mengenai cara menjelaskan gender dengan kata ganti saat menerjemahkan naskah berbahasa Inggris. Untuk menanggapi pertanyaan ini, Ivan Lanin menjelaskan bahwa ketiadaan penanda gender merupakan sifat khas bahasa Indonesia. Oleh karena itu, untuk menjaga kejelasan, penulis harus memperjelas konteksnya.

Ivan memberi contoh: “Tuti dan Andi pergi ke sana. Dalam perjalanan, Tuti berkata ….” Dalam bahasa Indonesia, nama Tuti perlu ditulis secara berulang. Kata ganti dia sebaiknya dihindari karena bisa merujuk pada kedua nama.

Pertanyaan lain yang diajukan adalah soal penulisan bentuk terikat antar-. Ivan menegaskan bahwa menurut kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), bentuk terikat tersebut harus dirangkai dengan kata dasar yang mengikutinya.

Sementara itu, terkait penulisan singkatan a.n. (atas nama) saat berada pada awal kalimat, Ivan menjelaskan bahwa aturan dalam EYD belum begitu jelas. Namun,  pedoman tata naskah dinas menganjurkan penulisannya tetap dalam huruf kecil, yaitu a.n., meskipun berada pada awal baris.

Sebelum Tabah episode 178 ditutup, Muhammad Yunus dan Made Darme menyampaikan kesan positif mereka terhadap program Tabah. Keduanya merasa bahwa diskusi ini menjadi ruang belajar yang bermanfaat untuk menyampaikan penjelasan kebahasaan kepada masyarakat secara lebih luas.

 

Penulis: Yuhaenida Meilani

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar