Penyunting Perlu Skeptis dalam Keterbatasan
Seperti namanya, Kelas Daring Praktis (KDP) Penyuntingan Dasar dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan Kerabat Nara mengenai basis ilmu penyuntingan. Kelas yang diselenggarakan pada Rabu, 24 Mei 2023, ini diisi oleh Ivan Lanin sebagai widyaiswara. Selama 120 menit, Ivan berbagi materi mengenai hal-hal dasar yang harus diperhatikan oleh seorang penyunting.
Banyak orang beranggapan bahwa penyuntingan hanya berfokus pada kata baku dan ejaan. Padahal, menyunting juga memperhatikan hal-hal lain yang tak kalah penting, seperti struktur kalimat dan langkah-langkah untuk menyambung satu paragraf dengan paragraf lainnya.
Tugas utama penyunting adalah membuat pembaca bisa menikmati tulisan. Namun, perlu diketahui bahwa kemampuan penyunting sangat mungkin terbatas. Untuk itu, penyunting perlu mengembangkan sikap skeptis. Ketika mendapatkan data, penyunting harus bertanya mengenai ketepatan data dan fakta.
Sesi tanya jawab berjalan pada setiap jeda sesi. Salah satu peserta, Rahmat Hidayat, bertanya mengenai perlu atau tidaknya penyesuaian ejaan dilakukan pada sebuah artikel jika terdapat pembaruan ejaan.
“[Ejaan] tidak terlalu perlu untuk diubah [pada artikel], kecuali ada penerbitan ulang,” jawab Ivan.
Penulis: Nabila Ramadhina Masha
Penyunting: Dwi Aprilia Kumala Dewi
Bagaimana tanggapan Kerabat Nara?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Artikel & Berita Terbaru
- Keterampilan yang Dibutuhkan Penulis Wara
- Empat Unsur Gramatika sebagai Kunci Kemampuan Menata Tulisan
- Bahan Pertimbangan sebelum Mengirim Artikel ke Jurnal
- Bjir dan Bjrot
- Penulisan Infografik yang Mencakup Semua Hal
- Berbahasa Indonesia, Sulit atau Mudah?
- Pola Frasa dalam Bahasa Kita
- Kelas Perdana Penulisan Skenario dalam Produksi Video
- Penulisan Mikrokopi UX yang Ramah Pengguna
- Kiat Penyusunan Dokumen untuk Konsultan Proxsis
- Penyunting yang Tak Sama dengan Penguji Baca
- Mengenal Penulisan Artikel dan Esai Lebih Dalam