Narabahasa Memberikan Pelatihan untuk Danareksa: Pentingnya Komunikasi Bisnis Tulisan dan Lisan

oleh Narabahasa

Narabahasa mengisi pelatihan bertopik “Komunikasi Bisnis Tertulis dan Lisan” yang diselenggarakan oleh Danareksa selama dua hari, pada Kamis dan Jumat, 17–18 Juli 2025. Pelatihan berlangsung di Menara Danareksa Lantai 20, Jakarta Pusat, dengan diikuti oleh 38 peserta pada hari pertama dan 33 peserta pada hari kedua.

Berbeda dari pelatihan biasanya yang berfokus pada tata bahasa dan penulisan naskah dinas, pelatihan ini membagi materi berdasarkan jenis komunikasi, yaitu tulisan dan lisan.

Pemateri pada hari pertama adalah Dita Sabariah dengan topik “Komunikasi Bisnis Tertulis: Penulisan Surat dan Penyusunan Laporan”. Peserta dibekali pemahaman tentang keterampilan berbahasa, struktur naskah dinas, penyusunan laporan, serta penerapan gramatika dan ejaan yang sesuai.

Sementara itu, topik hari kedua topik adalah “Komunikasi Bisnis Lisan: Penyajian Presentasi dan Penyelenggaraan Rapat”, dengan Ivan Lanin sebagai pemateri yang membahas perbedaan komunikasi lisan dan tulisan. Perbedaan ini termasuk pentingnya aspek nonverbal, seperti ekspresi, nada suara, dan gerak tubuh dalam komunikasi langsung.

Ia juga menekankan bahwa tantangan utama dalam presentasi sering kali terletak pada rasa gugup saat harus bertatapan dengan audiens. Ia memberikan beberapa kiat untuk mengatasinya, seperti mengatur napas, membawa botol air, atau bergerak santai sebelum tampil.

Dalam sesi rapat, peserta diajak memahami bagaimana sebuah rapat bisa berjalan efisien dan efektif. Salah satu penyebab rapat sering kali melebar adalah karena basa-basi yang berkepanjangan. “Padahal, kemampuan konsentrasi manusia itu terbatas,” ujar Ivan.

Pada hari kedua, juga dilakukan sesi praktik. Peserta dibagi ke dalam dua kelompok dan diminta mempersiapkan paparan singkat. Ivan memberikan masukan terkait teknik penyampaian presentasi, salah satunya kecenderungan berbicara dengan bentuk tegun dan keinginan berbicara tanpa jeda. “Manusia itu butuh jeda untuk berpikir. Bentuk tegun ini bisa dilatih dengan kesadaran dan kontrol diri,” jelasnya.

Narabahasa berharap pelatihan ini mampu memperkuat kemampuan komunikasi pegawai Danareksa baik secara tertulis maupun lisan dalam lingkungan kerja profesional.

 

Penulis: Yuhaenida Meilani

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar