Kinara Episode Ke-50: Waktu Terlalu Berharga Bagaimana Saya Menulis: dhikarey

oleh Narabahasa

Program rutin Narabahasa, yaitu Kinara episode ke-50, telah terlaksana pada Minggu, 29 Juni 2025, pukul 19.00–20.00 WIB. Episode spesial ini menghadirkan dhikaRey atau yang akrab disapa Kak Rey. Obrolan berlangsung di platform Space X dengan dipandu oleh Ivan Lanin sebagai moderator dan Nabila sebagai hos.

Kak Rey menegaskan prinsip hidup yang menjadi landasan kepenulisannya: “Waktu terlalu berharga.” Kalimat itu bukan sekadar moto pribadi, melainkan juga menjadi judul buku terbarunya yang terbit pada Juni 2025 bersama Penerbit MCM.

Buku Waktu Terlalu Berharga menyuguhkan 32 cerita pendek (cerpen) yang merupakan perpaduan antara fiksi, riset, dan pengalaman pribadi. Beberapa kisah berasal dari diri Kak Rey sendiri dan sebagian dari teman-temannya yang sudah melalui pengizinan dan penyamaran.

Kak Rey ingin menawarkan narasi yang tidak menggurui dan mengajak pembaca merefleksikan ulang cara memahami diri dan orang lain. Salah satu bab yang paling ia soroti berjudul “Jangan Asal Bilang Nggak Apa-Apa” yang menggambarkan empati yang keliru dalam menanggapi sebuah cerita.

Inspirasi utama penulisan buku ini datang dari Hello Habit karya Fumio Sasaki. Kak Rey mengadaptasi pendekatan penulis asal Jepang tersebut dengan menggabungkan riset, kisah personal, dan refleksi untuk menciptakan karya yang terasa dekat.

Menariknya, Waktu Terlalu Berharga awalnya hanya jargon media sosial pribadi yang kemudian menjelma menjadi naskah utuh setelah melalui proses yang tidak selalu mulus. Beberapa penerbit sempat tertarik, lalu menghilang begitu saja. Namun, Kak Rey tidak menyerah. Ia menyimpan naskahnya, menundanya, lalu kembali dengan semangat baru.

Sebelum menerbitkan buku terbarunya, Kak Rey dikenal lewat karya-karyanya yang dipublikasikan di platform Wattpad, seperti Word is Grey dan Brilliand. Selain itu, ia juga sempat menerbitkan buku nonfiksi pada 2022 yang berjudul Nulis Noverl Versi Gampang.

Sebagai penulis sekaligus kreator konten, Kak Rey tumbuh dari kebiasaan mencatat. Ponselnya dipenuhi tiga folder khusus yang berisi gagasan adegan, kutipan, dan penokohan yang sering kali datang dari film, percakapan, atau bahkan kenangan masa kecil. Menurutnya, menulis bukan soal menunggu ilham, melainkan hasil dari rutinitas dan disiplin. Ia selalu menyusun ragangan (outline) terlebih dahulu, dan jika ada perubahan saat proses menulis, yang ia ubah adalah ragangannya, bukan naskah utamanya. Struktur adalah peta dan revisi adalah bagian dari upaya menjaga arah.

Meskipun meyakini bahwa waktu terlalu berharga, Kak Rey tidak menghindari jeda. Ketika mengalami kebuntuan, ia memilih untuk berhenti sejenak, menonton film, atau bermain gim. Ia percaya, memaksa diri untuk terus menulis justru bisa melahirkan karya yang hambar. Bagi Kak Rey, jeda adalah bagian penting dari proses kreatif.

Kak Rey rutin membagikan kiat menulis di media sosial, membuka kelas daring, dan tak segan menjawab pertanyaan dari para pengikutnya. Ia percaya, setiap orang bisa menulis, asal diberi ruang, waktu, dan kemauan untuk memulai.

 

Penulis: Yuhaenida Meilani

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar