Setelah tertunda sekitar enam pekan, Tanya Jawab Kebahasaan (Tabah) bersama Duta Bahasa kembali diadakan pada Kamis, 14 Maret 2024. Pada bulan Ramadan, jam tayang Tabah diundur menjadi pukul 20.30 s.d. 21.30 WIB.
Ditemani pramubahasa Maria Chivera sebagai moderator dan Ivan Lanin sebagai narasumber, Tabah dimulai dengan memperkenalkan Elsinthia yang menjadi moderator kedua pada kesempatan tersebut. Icha, panggilan akrab Maria Chivera, memanggil Elsin dengan panggilan dari bahasa Bali, Gek Elsin, sebagai salah satu kekhasan dari acara ini. Gek Elsin melengkapi perkenalannya dengan kisahnya dalam menuju Duta Bahasa Nasional mewakili Provinsi Bali.
Sebelum menjadi Duta Bahasa, pada usianya yang masih muda, prestasi yang diraih Gek Elsin amat cemerlang. Gek Elsin pernah menjadi Juara 1 Siswa Berprestasi Kabupaten Badung, Juara Karya Tulis Ilmiah Nasional, penerima beasiswa penuh sarjana dan profesi, Duta Lingkungan Badung, sampai menjadi Runner Up 3 Jegeg Badung. Dari sisi akademis, Gek Elsin merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah lulus dengan pujian.
Tak disangka, pertemuan Gek Elsin dan Ivan Lanin di Tabah adalah pertemuan ketiga mereka karena Ivan Lanin secara berkala melakukan pembekalan kebahasaan pada finalis Duta Bahasa Nasional dan penjurian pada Malam Puncak Duta Bahasa. Suasana Tabah malam hari itu lebih cair karena hal tersebut.
Ivan Lanin menjawab pertanyaan pembuka dengan menjelaskan perbedaan penggunaan kata “dan” dan “serta” yang dapat saling menggantikan. Umumnya, bahasa Indonesia hanya memakai kata “dan”. Kata “serta” dapat dipakai ketika sudah ada kata “dan” pada kalimat. Beranjak dari ranah kata, pertanyaan kedua dianggap lebih menantang karena Ivan Lanin menjawab pertanyaan tentang perbedaan leksikal dan gramatikal di ranah semantik.
Jika Kerabat Nara mempunyai pertanyaan seputar bahasa, jangan ragu untuk bertanya di kanal media sosial Narabahasa. Tim Narabahasa akan menjawabnya pada Tabah setiap pekannya.
Penulis: Thesa Nurmanarina
Penyunting: Rifka Az-zahra