Tabah #161 bersama Dana dan Jeje Terbaik VI Duta Bahasa Nasional

Manakah yang Perlu Ditulis Kapital dalam “Bika Ambon”?

oleh Narabahasa
Tabah #161

Setelah dua pekan dipandu oleh pramubahasa, Tabah episode ke-161 kembali dipandu oleh kakak-kakak dari Dubas. Mas Dana dan Mbak Jeje yang menjadi moderator kali ini merupakan Duta Bahasa Provinsi Jawa Timur tahun 2024. Setelah menyepakati untuk menjadi moderator pada 13 Februari 2025, Mas Dana mengabarkan bahwa dirinya tidak bisa menggunakan perangkatnya untuk melakukan siaran langsung dan meminta agar satu layar bersama Mbak Jeje. Acara berlangsung dengan lancar dan diiringi oleh antusiasme dari Kerabat Nara.

Dari sekian banyak pertanyaan yang masuk, ada Kerabat Nara yang bertanya “Adakah panduan sederhana bagi anak saya yang kelas IV SD untuk pemakaian huruf besar dan kecil dalam, misalnya, apel malang, kota malang, dan bika ambon?” Mengutip jawaban Uda Ivan dalam tulisannya di Medium, kaidah penulisan huruf kapital pada kata gabungan yang mengandung nama tempat memang memusingkan. Namun, Uda memberikan rumusan sederhana untuk kaidah penulisan huruf kapital pada kasus tersebut.

  1. Nama tempat pada nama makhluk hidup diawali huruf nonkapital, misalnya apel malang dan salak bali.
  2. Nama tempat pada hasil olahan penunjuk asal atau kekhasan diawali huruf kapital, misalnya bakso Malang dan satai Padang.
  3. Nama tempat pada hasil olahan yang tidak menunjukkan asal diawali huruf nonkapital, misalnya bika ambon dan garam inggris.
  4. Kata di depan nama tempat yang menjadi penjelas lokasi atau nama wilayah administratif diawali huruf kapital, misalnya Kota Malang dan Pantai Carita.

Tabah kali ini ditutup oleh pertanyaan dari Mas Dana kepada Uda Ivan tentang bagaimana cara Uda Ivan mendapatkan inspirasi dalam menulis. Uda Ivan menjawab bahwa mendapatkan ide dari lingkungan kita tergantung pada seberapa peka kita terhadap ide tersebut. Uda Ivan merujuk pada obrolannya dengan Brian Krishna pada Kinara episode ke-41, bahwa penulis biasanya mendapatkan ide dari lingkungan sekitar. Uda Ivan mengatakan bahwa jangan lupa untuk mencatat semua ide yang muncul. Semua penulis yang pernah hadir di program Narabahasa kebanyakan senang membaca, lalu menulis ide kapan pun ide tersebut muncul. 

Bagi Kerabat Nara yang belum mendengarkan Tabah episode ke-161 ini, silakan mengakses rekaman siarannya pada akun Instagram @narabahasa. Jangan Lupa untuk terus mengikuti program-program Narabahasa yang lain, ya!

 

Penulis: Nunung Asmawati

Penyunting: Rifka Az-zahra

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar