Numeralia disebut juga kata bilangan, yakni kata yang digunakan untuk mengemukakan jumlah atau kuantitas entitas (benda, orang, tumbuhan, serta hewan) dan konsep. 

Saya sering berhadapan dengan penulis yang bingung dalam menuliskan kata bilangan. Kata bilangan ditulis dengan huruf atau angka? Satu per empat atau satu perempat? Berikut ini saya jabarkan beberapa panduan untuk menuliskan numeralia.

Ditulis dengan Huruf, Ditulis dengan Angka

Apabila masih dapat diungkapkan dengan satu atau dua kata, numeralia ditulis dengan huruf. Perhatikan contoh berikut.

  1. Hari ini ada lima murid yang tidak masuk sekolah.
  2. Ibu membeli dua belas ikat daun bawang.
  3. Dua puluh orang dinyatakan terinfeksi COVID-19.

Sementara itu, apabila tidak dapat diungkapkan dengan satu atau dua kata—dengan kata lain mesti ditulis dengan tiga atau lebih kata—numeralia ditulis dengan angka.

  1. Hari ini ada 35 murid yang tidak masuk sekolah.
  2. Ibu membeli 25 ikat daun bawang.
  3. Di Indonesia, COVID-19 telah menelan 17.199 korban jiwa.

Namun, dalam kalimat perincian yang menderetkan beberapa bilangan, bilangan dituliskan dengan angka. Contohnya adalah “Dari 150 orang, 70 orang memilih paslon nomor satu, 50 orang memilih paslon nomor dua, dan 30 orang golput.”

Angka pada Awal Kalimat

Sama seperti sebelumnya, jika masih dapat diungkapkan dengan satu atau dua kata, numeralia pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Akan tetapi, ketika numeralia terletak pada awal kalimat dan harus dinyatakan dengan lebih dari dua kata, susunan kalimat tersebut harus diubah agar kalimat tidak diawali oleh angka.

  • *35 jenis tanaman dapat ditemukan di hutan tersebut. 
  • Di hutan tersebut dapat ditemukan 35 jenis tanaman.

Sebagian Ditulis dengan Huruf

Ketika menuliskan numeralia dalam jumlah yang besar, kita dapat memanfaatkan huruf demi memudahkan pembacaan. Biasanya, kasus seperti ini kita temui pada penulisan harga atau nilai.

  • Rumah itu dijual dengan harga Rp1.000.000.000 rupiah.
  • Rumah itu dijual dengan harga 1 miliar rupiah.

Pecahan

Pecahan dapat dituliskan dengan huruf dan angka. Apabila menggunakan huruf, penulisan yang baku untuk ¼ adalah satu perempat dan seperempat. Perhatikan contoh lainnya seperti di bawah ini.

  • Seperdua (½)
  • Tiga perempat (¾)
  • Satu dua-perlima (1 ⅖)

Kita bisa melihat bahwa partikel “per” yang berarti “membagi menjadi” ditulis serangkai dengan bilangan yang mengikutinya. Namun, apabila “per” berdiri sebagai “demi”, “tiap”, “mulai” atau “dengan”, ia ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contohnya adalah satu per satu.

Bilangan Tingkat

Penulisan “abad ke-20” dapat divariasikan dengan abad XX dan abad kedua puluh. Ketika menggunakan angka Romawi, kita tidak perlu menyertakan “ke-”.

Rujukan:

  • Moeliono, Anton. M dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
  • PUEBI

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin