Tabik.
Banyak orang mengalami gegar budaya (culture shock) saat masuk dunia kerja. Cara kita menulis dan berbicara berubah total saat mulai bekerja. Kita perlu menyesuaikan diri dengan bahasa yang lebih formal. Misalnya, mengganti kebiasaan penggunaan kata “aku” dengan “saya”. Kerabat Nara mungkin pernah atau sedang mengalami itu.
Bahasa Indonesia memiliki perbedaan ragam formal dan nonformal yang besar. Perbedaan inilah yang menyebabkan kegamangan bagi orang-orang yang baru terjun ke dunia kerja, terutama saat menulis. Ragam bahasa tulis juga berbeda dengan ragam bahasa lisan. Tulisan lebih formal dan terstruktur, sedangkan lisan lebih nonformal dan sebarang.
Kegagapan terhadap ragam bahasa formal itu kadang menimbulkan masalah. Surat atau laporan yang kita buat bolak-balik direvisi oleh atasan, kadang disertai dengan omelan. Presentasi yang kita sajikan dibawakan dengan gugup dan tidak percaya diri. Akibatnya, sepintar apa pun, orang lain dapat menilai kita tidak kompeten. Semua itu terjadi hanya karena kita tidak terampil berbahasa untuk komunikasi bisnis.
Ada empat konteks penerapan keterampilan berbahasa dalam komunikasi bisnis: surat, laporan, presentasi, dan rapat. Istilah “bisnis” di sini bukan hanya untuk hal-hal yang bersifat komersial, melainkan juga untuk yang nonkomersial, seperti pelayanan publik oleh aparatur sipil negara (ASN). Bagi ASN, surat dan laporan disebut “naskah dinas”.
Pada pekan ke-30 2023, ada tiga kelas publik Narabahasa yang dapat Kerabat Nara ikuti untuk meningkatkan keterampilan komunikasi bisnis: satu kelas luring KLP-23004 Gramatika dan Ejaan dan dua kelas daring, yaitu KDP-23017 Komunikasi Bisnis Tertulis dan KDP-23010 Wicara Publik (Public Speaking).
Kelas Gramatika dan Ejaan (Minggu, 23 Juli 2023, 9.00–17.00) dapat meningkatkan keterampilan berbahasa dasar Kerabat Nara, mulai dari menuangkan pikiran dalam bentuk wacana tulisan atau lisan, merangkai kalimat yang efektif dan menarik, hingga memilih kata dengan cermat. Dalam bahasa tulis, ada dua tambahan satuan bahasa yang perlu didalami, yaitu paragraf dan ejaan, yang juga akan dibahas dalam kelas ini.
Kemudian, kelas Komunikasi Bisnis Tertulis (Rabu, 26 Juli 2023, 19.00–21.00) ditujukan bagi Kerabat Nara yang masih mengalami kesulitan dalam menyusun surat dan laporan tertulis untuk bisnis atau dinas. Meski tampak sederhana, aspek format, mekanisme, dan bahasa surat, baik untuk internal maupun eksternal, sering memusingkan. Demikian juga dengan laporan yang memiliki beragam format. Semuanya akan dibahas tuntas pada kelas ini.
Terakhir, kelas Wicara Publik (Jumat, 28 Juli 2023, 19.00–21.00) bermanfaat bagi Kerabat Nara yang ingin memperlancar keterampilan berbahasa lisan di depan publik. Berbicara di depan umum memiliki tantangan tersendiri, seperti rasa percaya diri dan kefasihan bertutur tanpa gumaman. Hal-hal seperti itulah yang akan dipaparkan dalam kelas ini.
Bekal dari ketiga kelas Narabahasa pekan depan tersebut niscaya dapat meningkatkan keterampilan Kerabat Nara dalam komunikasi bisnis. Keterampilan bahasa akan membantu kita menaklukkan dunia kerja. Kuasai bahasa, kuasai dunia.