Preposisi dan konjungsi merupakan dua kategori dalam kelas kata tugas. Preposisi disebut juga sebagai kata depan yang berfungsi sebagai penghubung makna antarkonstituen. Sementara itu, konjungsi sebagai kata hubung bertugas menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat dan tidak. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda.

Dari perilaku semantisnya, preposisi dapat dibedakan menjadi

  1. penanda hubungan tempat: di, ke, dari, hingga, sampai, antara, dan pada;
  2. penanda hubungan peruntukan: bagi, untuk, buat, dan guna;
  3. penanda hubungan sebab: karena, sebab, dan lantaran;
  4. penanda hubungan kesertaan atau cara: dengan, sambil, bersama, dan beserta;
  5. penanda hubungan pelaku: oleh;
  6. penanda hubungan waktu: pada, hingga, sampai, sejak, semenjak, menjelang, dan dari;
  7. penanda hubungan ihwal (peristiwa): tentang dan mengenai; serta
  8. penanda hubungan asal (bahan): dari.

Kita bisa melihat bahwa beberapa kata dalam preposisi menduduki lebih dari satu penanda, seperti dari yang menandakan hubungan tempat, waktu, dan asal (bahan); pada yang terdapat pada kategori hubungan tempat dan waktu; serta hingga yang menduduki fungsi penanda tempat dan waktu.

Lebih dari itu, ternyata ada preposisi yang juga bisa berperan sebagai konjungsi, khususnya konjungsi subordinatif:

  1. subordinatif waktu
  2. menunjukkan awal peristiwa: sejak, sedari, dan semenjak,
  3. menunjukkan awal suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa lain: begitu, demi, ketika, sambil, selagi, selama, sementara, seraya, sewaktu, dan tatkala,
  4. menunjukkan awal suatu peristiwa yang didahului dengan peristiwa lain: setelah, sebelum, sehabis, selesai, sesudah, dan seusai,
  5. menunjukkan lamanya suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa tertentu: hingga dan sampai;
  1. subordinatif syarat: asalkan, apabila, jika, jikalau, kalau, dan manakala;
  2. subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, dan sekiranya;
  3. subordinatif tujuan: agar, biar, dan supaya;
  4. subordinatif konsesif: biarpun, kendatipun, dan meskipun;
  5. subordinatif pembandingan: alih-alih, daripada, ibarat, laksana, dan sebagai;
  6. subordinatif sebab: karena, sebab, oleh karena, dan oleh sebab;
  7. subordinatif hasil: makanya, sehingga, dan sampai-sampai;
  8. subordinatif alat: dengan dan tanpa;
  9. subordinatif cara: dengan dan tanpa;
  10. subordinatif komplementasi: bahwa;
  11. subordinatif atributif: yang; serta
  12. subordinatif perbandingan: … sama … dengan … dan … lebih … dari …

Dari daftar di atas, beberapa kata yang termasuk dalam kategori preposisi (secara sifat semantis) dan konjungsi (secara sifat sintaksis) adalah sebagai berikut.

  1. Hingga dan sampai tergolong dalam preposisi penanda hubungan tempat dan waktu serta konjungsi subordinatif waktu yang menunjukkan lamanya peristiwa yang ditandai dengan suatu peristiwa lain.
  2. Karena sebagai preposisi hubungan sebab dan konjungsi subordinatif sebab.
  3. Dengan merupakan preposisi hubungan kesertaan atau cara dan konjungsi subordinatif alat dan konjungsi subordinatif cara.

Lantas, bagaimana cara membedakan keempat kata tersebut dalam sebuah kalimat? Menurut Moeliono dkk. (2017), jika hingga, sampai, karena, dan dengan diikuti kata, mereka berfungsi sebagai preposisi. Sementara itu, jika keempatnya diikuti klausa, mereka berperan sebagai konjungsi.

#preposisi #konjungsi

Rujukan: Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin