Siapa yang menyangka kalau ungkapan dan lain-lain (dll.), dan sebagainya (dsb.), serta dan seterusnya (dst.) memiliki fungsi yang berbeda? 

Tiga ungkapan tersebut telah diatur di dalam PUEBI sebagai singkatan. Tentang penggunaannya, kita bisa merujuk pada petunjuk praktis yang dikeluarkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Dan lain-lain merupakan ungkapan untuk menyatakan perincian yang beragam. Fungsi ini berbeda dengan dan sebagainya yang bertugas untuk memerincikan sesuatu yang sejenis. Sementara itu, dan seterusnya menunjukkan perincian yang berurutan dan berkelanjutan. Perhatikan contoh berikut.

  1. Saya pergi ke pasar untuk membeli daging, alat tulis, sabun, dll.
  2. Untuk membuat tulisan yang bagus, sebaiknya kita memilih topik yang menarik, menyusun kerangka, menggunakan sumber yang kredibel, dsb.
  3. Pak Damin meminta saya untuk mempelajari kontrak kerja itu mulai dari pasal I, II, III, dst.

Pada contoh pertama, “saya” pergi ke pasar untuk membeli tiga hal yang berbeda: daging sebagai bahan makanan, alat tulis untuk menulis, dan sabun untuk mencuci atau mandi. Maka dari itu, ungkapan pemerinci yang cocok adalah dll. Selanjutnya, dsb. pada kalimat kedua memerincikan panduan untuk membuat tulisan yang bagus. Kemudian, contoh ketiga menggunakan dst. untuk menjabarkan permintaan Pak Damin. Frasa mulai dari dapat menjadi tanda bahwa pasal-pasal yang ada mesti dipelajari secara berurutan. 

Dari tiga contoh di atas, kita bisa melihat bahwa dll., dsb., serta dst. memiliki fungsi yang berbeda. Lantas, mengapa selama ini kita hanya menggunakan dll. untuk pemerincian sejenis dan berkelanjutan? 

Dugaan saya yang pertama, ungkapan dll. terasa lebih umum untuk digunakan dan sering kita temukan pada wacana tulis. Kemudian, demi menghindari repetisi, barulah kita memilih untuk memanfaatkan dsb. dan dst. Dugaan saya yang kedua, kebiasaan ini tidak luput dari pemahaman kita soal et cetera atau etc. dalam bahasa Inggris.

Kamus Oxford mencatat pengertian et cetera sebagai “used after a list to show that there are other things that you could have mentioned. Sementara itu, Mirriam Webster menjelaskan definisi et cetera ke dalam dua lema: (a) “a number of unspecified additional persons or things” dan (b) “and others especially of the same kind: and so forth”. 

Berdasarkan pengertian-pengertian dari dua kamus tersebut, bukan tidak mungkin jika et cetera mampu mencakup dll., dsb., serta dst. dalam bahasa Indonesia. Ditambah lagi, ada ketentuan dalam bahasa Inggris yang mesti kita penuhi ketika menggunakan etc. Shundalyn Allen dalam “How to Use ‘Etc.'” menuliskan bahwa ungkapan ini hanya dapat digunakan untuk memerinci sesuatu yang sama jenis. 

Bahasa Inggris memiliki etc. yang dapat disubtitusi dengan and so on serta and so forth.  Namun, dalam bahasa Indonesia, penggunaan dll., dsb., serta dst. harus dibedakan. Ketiganya tidak bersinonim dan memiliki fungsi masing-masing.

 

Rujukan: 

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Dessy Irawan