Seluk-beluk Menulis dalam Festival Menulis

oleh Narabahasa

Narabahasa mengakhiri seluruh rangkaian Festival Tetralogi dengan mengadakan Festival Menulis pada Sabtu, 30 Oktober 2021, melalui ruang Zoom. Pada subfestival ini, sebanyak 120 peserta belajar tuntas perihal keterampilan menulis.

Asep Wijaya yang bertugas sebagai pembicara menjelaskan bahwa keterampilan menulis ialah proses menurunkan gagasan ke dalam lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa.

“Jadi, yang mula-mula mesti dimiliki sebelum kita menulis ialah gagasan atau ide. Kemudian, kita tuangkan ide tersebut ke dalam lambang-lambang grafik pada satuan bahasa, seperti kata, kalimat, paragraf, dan wacana,” ujar Asep.

Asep juga mengungkapkan, ketika menulis, tahap yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah penataan wacana. Setelah wacana tertata, tahap selanjutnya ialah mengembangkan paragraf, merangkai kalimat, menentukan kata, dan menertibkan ejaan.

Ia kemudian memberikan kiat menata wacana kepada peserta. Menurutnya, pernalaran adalah salah satu aspek penting dalam penataan wacana. Pernalaran itu dihimpunnya menjadi tiga, yakni logis, kronologis, dan spasial.

“Pertama, pernalaran dapat disampaikan melalui urutan logis, yaitu disampaikan dengan cara sebab akibat atau khusus umum. Kedua, dengan urutan kronologis, yaitu berdasarkan waktu dan peristiwa. Terakhir, juga dapat disampaikan dengan urutan spasial, yaitu berdasarkan identifikasi dan penelusuran ruang,” lanjutnya.

Selain itu, tahap yang tidak boleh dilupakan saat menulis ialah memahami organisasi tulisan. Asep menyampaikan bahwa seorang penulis harus mampu mengorganisasikan satuan dalam tulisan tersebut.

“Misalnya, kapan kita harus menyampaikan suatu deskripsi dan kapan kita harus menyampaikan informasi secara detail,” jelas Asep.

Ketika sudah menguasai keterampilan menulis, Asep bertutur setidaknya seseorang dapat memperoleh empat manfaat, yaitu memperjelas pikiran, membantu berpikir kritis, memecahkan masalah, serta memperdalam daya tanggap dan persepsi.

Pada akhir pemaparan, Asep menegaskan kembali ihwal kiat menulis. Setelah menentukan gagasan dan tujuan, penulis harus membuat kalimat tema berupa wacana. Setelahnya, penulis dapat membuat sebuah kerangka untuk mempermudah penulisan.

Dalam Festival Menulis ini, selain mendapatkan materi keterampilan menulis, para peserta juga diajak untuk berpraktik menulis guna makin menguasai keterampilan tersebut.

***

Penulis: Rassya Priyandira
Penyunting: Harrits Rizqi

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar