SATUPENA, Komunitas yang Melek Menulis Kreatif
Komunitas Persatuan Penulis Indonesia (SATUPENA) menguatkan tujuan mereka dalam hal kemahiran berbahasa Indonesia di media sosial dan bentuk-bentuk kepenulisan kreatif lainnya. Dalam kelas griyaan Narabahasa yang dilaksanakan oleh SATUPENA secara daring pada 15 hingga 17 November 2022, seluruh peserta tidak main-main menunjukkan semangatnya. Secara keseluruhan, terdapat 300 orang yang terdaftar sebagai peserta dalam pelatihan tiga hari tersebut. Dengan durasi empat jam per harinya, para peserta mempelajari penulisan artikel ilmiah populer dan esai, penceritaan fiksi, hingga perangkaian kata di media sosial dan tips kewirausahaan bagi penulis.
Hari pertama kelas daring tersebut dibuka dengan sambutan dari Pak Deny JA selaku Ketua Umum SATUPENA. Ia menyampaikan harapannya agar para peserta dapat menyimak dengan baik pembahasan materi yang diselenggarakan hari itu. Sambutan berikutnya datang dari Bapak Jonminofri selaku penanggung jawab pelaksana, sebelum acara diserahkan ke moderator, Nabila Azhari. Sesaat setelah moderator membuka acara dan menyampaikan beberapa aturan dan informasi, Ivan Lanin–selaku pengajar–mengambil alih untuk memaparkan teori-teori kepenulisan kreatif serta keluwesan-keluwesan berbahasa yang diperbolehkan pada penulisan artikel ilmiah populer dan esai. Pada hari kedua, Ivan Lanin membahas lebih lanjut mengenai penceritaan, khususnya yang bertema fiksi. Selain elemen-elemen cerita fiksi, Ivan Lanin juga menjelaskan mengenai laras bahasa serta satuan bahasa yang digunakan.
Pada rangkaian acara ini, selain Ivan Lanin, Narabahasa mengajak praktisi media sosial penulisan wara, yakni Zarry Hendrik, untuk mengajar pada hari ketiga. Setelah memaparkan teori perangkaian kata di media sosial, Zarry Hendrik memaparkan studi kasus media sosial serta membedah akun-akun pemengaruh media sosial (media social influencer) dan pejabat. Dengan lugas, ia merincikan bagaimana akun-akun tersebut mengembangkan citra bagi pemiliknya dan bagaimana cara mengonsepkan masing-masing akun media sosial. Sebagai bahasan terakhir, materi dengan topik tips kewirausahaan bagi penulis dengan peluang komersial menjadi materi penutup dari Zarry Hendik.
Penulis: Thesa Nurmanarina
Penyunting: Dwi Aprilia Kumala Dewi
Daftar Tag:
Artikel & Berita Terbaru
- Perbedaan Pantomim dan Mime
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi