Di tengah kesibukan dan keromantisan Kota Kembang (Bandung), Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)–Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)–bersama Narabahasa mengadakan pelatihan bertajuk “Penyusunan Laporan dan Penyajian Presentasi”. Pelatihan yang diikuti seratus delapan peserta dari berbagai unit kerja itu diadakan di Pullman Bandung Grand Central pada Kamis, 4 Agustus 2022, sejak pukul 9.30 hingga 21.00 WIB.

Rachman Arief Dienaputra, Kepala BPIW, membuka pelatihan tersebut. Ia berharap agar pegawai BPIW dapat menyusun laporan dengan lebih rapi, mudah dimengerti, dan tidak bertele-tele.

Selanjutnya, Ivan Lanin, widyaiswara pelatihan itu sekaligus Direktur Utama Narabahasa, berkesempatan menyampaikan materinya. Ia memulai dengan topik penyusunan laporan. Pada topik tersebut, ia menerangkan fungsi, kriteria, penggolongan, jenis, format, dan bagian laporan. Agar peserta mendapat ilmu tambahan mengenai penulisan laporan, Ivan juga memaparkan wacana, paragraf, kalimat, kata, dan ejaan. Tiap bahasan itu ia jelaskan dengan contoh.

Setelah rehat selama 1 jam, yakni pukul 12.00–13.00, pelatihan dilanjutkan. Kali ini Ivan mengajarkan penyajian presentasi.

Untuk menjalankan presentasi dengan baik, Ivan menyatakan bahwa para peserta perlu memahami aspek perencanaan dan pelaksanaan kegiatan itu. Keterampilan bahasa dan nonverbal menjadi dasar berpresentasi. Hal tersebut ditunjang dengan pengetahuan mengenai perbedaan antara tatap muka dan virtual, prinsip kesantunan berbahasa, serta prinsip kerja sama. Tidak hanya itu, peserta juga perlu mengenali tujuan dan audiens; menyiapkan bahan, tempat, dan sarana; serta memastikan kondisi penyaji. Lalu, peserta diminta memperhatikan bagian pembuka, paparan, dan penutup agar presentasi bisa lebih terstruktur.

Usai pemaparan materi penyajian presentasi dan istirahat kedua, diadakan sesi bedah contoh sebagai pendalaman teori. Dalam sesi yang berlangsung sejak pukul 16.20 hingga 17.30 ini, Ivan menyoroti contoh laporan yang telah dibuat BPIW dari sisi struktur dan penulisan.

Kegiatan dilanjutkan kembali pada 19.00 dengan sesi praktik yang kedua, yakni presentasi. Peserta dibagi menjadi lima kelompok. Perwakilan dari tiap kelompok itu diminta menjadi penyaji.

Berdasarkan praktik itu, Ivan menilai bahwa sebagian peserta telah menyajikan presentasi dengan baik. Ia pun meminta agar peserta mengurangi kata gitu yang diucapkan berkali-kali pada akhir kalimat.

Pelatihan berakhir pada 21.00. Udara dingin Bandung menjadi saksi bahwa para peserta telah mendapatkan tambahan ilmu yang terpadu. 

 

Penulis: Harrits Rizqi

Penyunting: Dessy Irawan