Pada Minggu, 12 Mei 2024, Kinara atau Kicauan Narabahasa kembali hadir menyapa Kerabat Nara pada pukul 20.00 s.d. 21.00 WIB. Kali ini, Kinara dimoderatori oleh pramubahasa, yaitu Mbak Rifka dari Tim Produk. Narasumber yang mengisi Minggu malam itu adalah penulis horor andalan Kerabat Nara yang sering kali berseliweran di KaryaKarsa dan X, yaitu Diosetta (Mas Dio). Kinara kali ini adalah Kinara episode ke-33 dan siaran langsungnya dapat didengar di media X, lebih tepatnya di Spaces.
Mas Dio, akrabnya, adalah penulis horor Indonesia yang memiliki hobi sebagai kreator konten perjalanan. Melalui hobinya ini, Mas Dio menemukan ide-ide yang dijadikan bahan tulisan di media sosialnya. Pria berdarah Jawa ini telah aktif menulis cerita horor di media X sejak 2021. Ciri khas yang ditampilkan pada setiap cerita horor Mas Dio adalah bumbu budaya dan sejarah Indonesia. Dia memang memiliki misi untuk memperkenalkan kultur lokal yang ada di seluruh Indonesia.
Melalui obrolan Kinara malam itu, Mas Dio mengaku bahwa kesibukannya saat ini ialah menjadi penulis purnawaktu (full-time writer). Menurutnya, ia selalu memiliki jadwal rutin menulis untuk menyajikannya kepada pembaca karena tiap Kamis malam selalu memutakhirkan cerita horor di X dan KaryaKarsa. Selain itu, menulis horor yang disukainya ini berawal pada akhir pandemi lalu ketika ia hanya ingin membagikan cerita pengalaman diri sendiri dan teman-temannya. Menulis horor baginya menarik karena dapat memengaruhi pembaca dalam sisi psikologis. Horor dapat memengaruhi psikis manusia hingga menimbulkan rasa takut, terpicu, dan terhubung dengan tulisan yang Mas Dio buat.
Mas Dio juga memaparkan bahwa inspirasinya dalam menulis horor didapat ketika ia berjalan ke berbagai daerah yang ia datangi, dari cerita lokal, obrolan masyarakat, bahkan sampai tempat tertentu. Riset yang dilakukannya dalam menulis bersumber dari bacaan dan kunjungan ke lokasi secara langsung. Ia juga menegaskan bahwa dirinya sebagai penulis horor tidak ingin bersikap idealistis dalam menulis berdasar fakta. Menurutnya, sebuah cerita pasti dibumbui oleh fiksi-fiksi yang dibuat-buat oleh penulis sehingga pembaca menjadi lebih imajinatif.
Alasan Mas Dio menulis di media digital karena menurutnya media digital dapat langsung mendapatkan umpan balik dari pembaca, seperti mendapatkan masukan atau komentar terhadap ceritanya. Sebelum Kinara malam itu berakhir, Mas Dio berpesan dan meminta restu kepada seluruh pendengar bahwa ia sedang mempersiapkan tulisan skenario dan proyek lainnya yang akan tampil tahun depan.
Penulis: Irwan Maulana
Penyunting: Ivan Lanin