Narabahasa menyelenggarakan kelas daring praktis bertopik penyusunan mikrokopi UI/UX pada hari Jumat, 6 Agustus 2021, pukul 19.00—21.00 WIB melalui Zoom. Kelas ini dihadiri oleh 35 peserta.

Sebelum kelas dimulai, moderator menunjuk dua orang peserta, yaitu Adrianus dan Binti untuk menceritakan alasan mereka ikut kelas ini. Menariknya, ternyata mereka tidak memiliki latar belakang pekerjaan yang berkaitan dengan UI/UX. “Alasan saya ikut kelas ini karena saya memang suka bahasa Indonesia dan sekarang sedang tertarik mempelajari aspek penggunaan bahasa pada UI/UX. Padahal, saya adalah seorang guru yang tidak punya latar belakang pada bidang teknologi sama sekali,” jelas Binti. Berbeda dengan Binti, Adrianus sudah berkecimpung pada bidang teknologi sejak lama. Meskipun begitu, ia baru-baru ini tertarik untuk mempelajari aspek bahasa pada UI/UX.

Sebagai penyelenggara kelas ini, Narabahasa menilai bahwa UI/UX merupakan aspek yang sangat penting dalam era digital seperti saat ini. Bagaimana tidak, aplikasi yang biasa kita gunakan sehari-hari erat kaitannya dengan UI/UX. Tanpa tampilan UI/UX yang baik, aplikasi tersebut belum tentu bisa dipahami oleh banyak orang. Maka dari itu, kalimat yang efektif dan efisien serta pilihan kata yang tepat dapat menjadi kunci ketika merancang tampilan UI/UX. 

Secara garis besar, materi kelas ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu karakteristik UI/UX, gramatika, dan ejaan. Pada bagian pertama, peserta akan mempelajari tujuan UI/UX dalam sebuah aplikasi, sifat teks UI/UX, dan elemen dalam UI/UX. Pada bagian kedua, peserta diajak untuk mengenal bagian-bagian dalam teks UI/UX, seperti teks, tombol, input, dan galat (error). Pada bagian selanjutnya, peserta mempelajari laras bahasa UI/UX yang terdiri atas gramatika (wacana, paragraf, kalimat, dan kata) serta ejaan.