
Membedah Naskah Dinas bersama Kantor Arsip Universitas Indonesia
Bersama Kantor Arsip Universitas Indonesia, Narabahasa mengadakan pelatihan griyaan bertajuk “Penulisan Naskah Dinas” pada Rabu, 27 Juli 2022. Pelatihan daring yang berlangsung mulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00 WIB melalui Zoom itu dihadiri oleh 44 peserta yang berasal dari berbagai unit kerja di Universitas Indonesia. Dalam pelatihan tersebut, Ivan Lanin menjadi widyaiswara.
Sebelum memulai pemaparan materinya, Ivan bertanya kepada para peserta mengenai harapan mereka mengikuti pelatihan. Salah satu peserta, Rusmiyatiningsih dari UPT Perpustakaan, menyampaikan bahwa ia ingin mengetahui pemilihan kata dalam surat. Menurut wanita yang sebelumnya sudah mengikuti dua pelatihan Narabahasa itu, tiap pimpinan mempunyai gaya bahasa sendiri sehingga pembuat surat harus menyesuaikan kebijakan mereka.
Ivan pun mengawali sesi pemaparan dengan menjelaskan karakteristik naskah dinas. Pada bagian pertama ini, ia mengajak peserta untuk memahami laras bahasa, dasar hukum, dan jenis naskah dinas. Pria yang lahir di Jakarta pada 16 Januari 1975 itu mengatakan, “Kalau di dalam buku-buku teks tentang business communication (komunikasi bisnis), tidak ada istilah naskah dinas. Yang ada hanya surat dan laporan. Nah, dua inilah yang diatur di dalam peraturan-peraturan pemerintah.”
Setelahnya, Ivan melanjutkan ke bagian kedua, yaitu penulisan surat dan laporan. Pada bagian tersebut, Ivan membedah jenis, format, serta bagian surat dan laporan.
Pemaparan itu memancing beberapa pertanyaan. Melati Ayu Antono dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, misalnya, bertanya tentang penggunaan kata sapaan Bapak atau Ibu pada nama yang sudah diikuti gelar akademik. Ivan menjawab, “Sapaan Bapak/Ibu dan gelar berfungsi untuk menghormati seseorang.” “Tidak perlu lagi menggunakan Bapak atau Ibu kalau sudah menggunakan gelar,” lanjut Direktur Utama Narabahasa itu.
Seusai rehat selama 5 menit, Ivan kembali meneruskan pemaparannya dengan bahasan wacana, paragraf, kalimat, kata, dan ejaan. Kelimanya diharapkan dapat memperkuat pemahaman peserta mengenai surat dan laporan dari sisi kebahasaan.
Tiga bagian materi telah disampaikan oleh Ivan. Sesudah tanya jawab yang terakhir, pelatihan pun diakhiri dengan berfoto bersama.
Penulis: Harrits Rizqi
Penyunting: Dessy Irawan
Bagaimana tanggapan Kerabat Nara?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Artikel & Berita Terbaru
- Bahan Pertimbangan sebelum Mengirim Artikel ke Jurnal
- Bjir dan Bjrot
- Penulisan Infografik yang Mencakup Semua Hal
- Berbahasa Indonesia, Sulit atau Mudah?
- Pola Frasa dalam Bahasa Kita
- Kelas Perdana Penulisan Skenario dalam Produksi Video
- Penulisan Mikrokopi UX yang Ramah Pengguna
- Kiat Penyusunan Dokumen untuk Konsultan Proxsis
- Penyunting yang Tak Sama dengan Penguji Baca
- Mengenal Penulisan Artikel dan Esai Lebih Dalam
- Kiat Lancar Berbicara di Depan Umum ala Suci Patia
- Tanggung Jawab Besar Staf Admin Kantor Perwakilan BEI