Narabahasa kembali menyelenggarakan kelas rutin edisi Ramadan yang bertajuk Kelas Ngabuburit Narabahasa (KNN). Seperti namanya, kelas ini diadakan menjelang waktu berbuka puasa, yaitu pukul 15.30—17.00 WIB melalui Zoom. Pada Selasa, 19 April 2022, kelas yang bertopik tata bahasa atau gramatika ini dihadiri tujuh belas peserta.

Sebelum kelas dimulai, moderator bertanya mengenai gambaran materi kepada Ivan Lanin selaku Widyaiswara. Ivan Lanin menjelaskan bahwa ada lima kaidah bahasa yang sebaiknya dipelajari agar bisa mahir berbahasa, yaitu wacana, paragraf, kalimat, kata, dan ejaan. Namun, khusus materi ejaan akan disampaikan pada kelas terpisah. 

Kelas dimulai dengan paparan Ivan mengenai keseluruhan tataran bahasa. “Dalam mempelajari gramatika atau tata bahasa, kita akan mulai dari lingkup yang paling besar terlebih dahulu, yaitu wacana untuk mengetahui bagaimana menuangkan pikiran kita dengan lengkap. Setelah itu, kita akan masuk ke lingkup yang lebih kecil, yaitu paragraf untuk mempelajari bagaimana membagi tulisan menjadi unsur yang utuh. Satu paragraf terdiri dari beberapa kalimat, kita akan mempelajari bagaimana merangkai kalimat yang efektif. Setelah kalimat, kita masuk ke kata. Kita akan belajar bagaimana memilih kata yang tepat dan serasi. Terakhir seharusnya ada ejaan, tetapi dalam kelas ini kita hanya akan membahas sampai kata saja,” jelas Ivan Lanin.

Selain membahas tata bahasa, Ivan juga menjelaskan mengenai jenis-jenis laras bahasa. Ada enam laras bahasa yang kerap kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dari laras bahasa yang paling lentur, yaitu sastra, kreatif, jurnalistik, bisnis, ilmiah, hingga akhirnya yang paling kaku, yaitu hukum. Laras bahasa ini memengaruhi bentuk paragraf, kalimat, pilihan kata, dan ejaan yang kita gunakan. Contohnya pada laras hukum yang paling kaku. Paragraf dan kalimat yang digunakan biasanya panjang, pilihan katanya beku, dan ejaannya tertib.

Kelas dilanjutkan dengan sesi diskusi seputar materi yang disampaikan dan diakhiri dengan foto bersama.