Bulan Bahasa 2022: Mengenang Seratus Tahun Chairil Anwar dan Mochtar Lubis
Pada 2022, Peristiwa Sumpah Pemuda diperingati untuk ke-94 kalinya. Sejujurnya, saya sempat bingung, apa yang harus saya tulis untuk merayakan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun ini. Saya sebelumnya sudah mempertanyakan dampak perayaan ini. Saya juga pernah mengulik M. Tabrani sebagai salah satu sosok penting dalam Kongres Pemuda I.
Tadinya, saya ingin menyerah saja. Saya sempat berpikir untuk tidak merayakan, memperingati, atau menulis apa pun mengenai Bulan Bahasa kali ini. Ditambah lagi, buat saya, tema perayaan Bangkit Bersama yang diangkat oleh Badan Bahasa juga tidak begitu menarik.
Akan tetapi, niatan saya itu gagal akhirnya. Baru saja semalam saya berkunjung ke Komunitas Salihara, Jakarta Selatan. Ada sejumlah program yang Salihara inisiasi untuk mengenang seratus tahun kelahiran Chairil Anwar, penyair tersohor Angkatan 45. Sebetulnya, Chairil lahir pada Juli 1922. Namun, pada situs webnya, Salihara sengaja merayakannya pada Oktober agar selaras dengan momentum Sumpah Pemuda.
Di Salihara, saya menikmati Pameran Seratus Tahun Chairil Anwar: Aku Berkisar Antara Mereka. Pameran ini seperti menyingkap kehidupan Chairil Anwar, mulai dari kedekatannya dengan H.B. Jassin, nama-nama perempuan yang berada di dalam puisi-puisinya, pandangan Chairil soal puisi dan lukisan, serta dugaan plagiat terhadap beberapa karyanya. Di beberapa sudut ruangan, nukilan puisi Chairil Anwar terpampang dengan jelas.
Pada malam itu, saya teringat betapa kagumnya saya pada puisi-puisi Chairil Anwar. Bahasanya lugas. Beberapa puisinya terkadang sukar dimengerti, tetapi meninggalkan pesona tersendiri. Pada malam itu pula, saya tersadarkan bahwa Chairil—yang sering dikaitkan dengan individualisme dan binatang jalang dari kumpulannya yang terbuang—tidak terpisahkan dari lingkungan sosialnya saat itu.
Seratus tahun kelahiran Chairil Anwar tidak hanya dirayakan oleh Komunitas Salihara. Pada caturwulan pertama 2022, beberapa lembaga pun telah memperingati satu dekade penyair ini lewat serangkaian acara. Saya lantas bertanya-tanya, apakah pada 2022, hanya Chairil yang usianya menyentuh angka seratus?
Ternyata tidak. Pada tahun ini, ada pula peringatan seratus tahun Mochtar Lubis. Lewat situs web Alif.ID, Bandung Mawardi menuliskan sajian khusus mengenai Mochtar Lubis bertajuk “100 Tahun Mochtar Lubis (1922–2022)”. Hanya saja, sajian tersebut tidak dipublikasikan pada Bulan Bahasa.
Mungkin juga, momentum peringatan ini tidak semarak seperti perayaan satu dekade Chairil Anwar. Padahal, menurut saya, Mochtar Lubis merupakan salah satu sosok yang juga berpengaruh dalam perjalanan bahasa dan sastra kita.
Ketika mengingat Mochtar Lubis, saya mengenang keterpukauan saya akan novel Harimau! Harimau! (1975), cerita avontur (atau terjebaknya?) beberapa tokoh di dalam hutan bersama seekor harimau. Memang, berbeda dengan Chairil, ingatan saya terhadap Mochtar Lubis lebih kentara dalam medium cerpen, novel, esai, dan jurnalisme.
Bulan Bahasa dan Sastra dapat dirayakan atau sekadar diperingati lewat banyak cara. Ada yang mengadakan diskusi, pertunjukan, pameran, perlombaan, juga peluncuran buku. Dapat dibilang, pada tahun ini, saya merayakannya dengan mengenang dua sosok, yakni Chairil Anwar dan Mochtar Lubis. Barangkali, cara ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi kita: mengingat lima puluh atau seratus tahun rekam jejak tokoh bahasa dan sastra Indonesia pada momentum Sumpah Pemuda.
Rujukan:
- Komunitas Salihara. Seratus Tahun Chairil Anwar. Diakses pada 30 Oktober 2022.
- Mawardi, Bandung. 2022. “Mochtar Lubis (2): Manusia Indonesia dan Perbukuan”. Alif.ID. Diakses pada 30 Oktober 2022.
- Portal Sastra Litera. “Perayaan 100 Tahun Chairil Anwar”. Diakses pada 30 Oktober 2022.
- Purnama, Basuki Eka. 2022. “Tandai 100 Tahun Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang akan Dirilis dengan Sampul Baru”. Media Indonesia. Diakses pada 30 Oktober 2022.
- Setiawan, Denny, & Pahlevi. 2022. “Mengenang 100 Tahun Mochtar Lubis, Bingkai Kekuasaan Lewat Jurnalistik”. Optika.id. Diakses pada 30 Oktober 2022.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Daftar Tag:
Artikel & Berita Terbaru
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian