Selain Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik (2005)—yang selanjutnya akan disebut sebagai Pesona Bahasa, saya juga memanfaatkan buku Linguistik Umum untuk mendalami linguistik. Linguistik Umum ditulis oleh Abdul Chaer, salah seorang yang produktif dalam mengkaji bahasa Indonesia. Pada 2007, buku setebal 393 halaman ini diterbitkan oleh Rineka Cipta.
Linguistik Umum terdiri atas delapan bab. Chaer membuka buku tersebut dengan bab pendahuluan yang menjelaskan linguistik sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari mereka yang bergelut dengan bahasa. Pembahasan itu kemudian dilanjutkan pada bab kedua, yaitu “Linguistik sebagai Ilmu”. Di sini, sang penulis memaparkan sisi ilmiah, subdisiplin, metode pengkajian, dan guna linguistik. Lalu, pada bab tiga, Chaer mengupas pengertian, hakikat, faktor-faktor eksternal, dan klasifikasi bahasa.
Kita bisa lihat sekilas, ada sedikit perbedaan penyusunan pada bab-bab awal dalam Linguistik Umum dan Pesona Bahasa. Chaer, pertama-tama, membahas linguistik. Setelah itu, barulah beliau menjelaskan apa itu bahasa. Sementara itu, dalam buku Pesona Bahasa, Kushartanti, Yuwono, dan Lauder berangkat dari pembahasan mengenai bahasa menuju linguistik.
Pada bab keempat, buku Linguistik Umum mendedah tataran linguistik terkecil, yakni fonologi. Bab lima hingga tujuh secara berturut-turut membahas morfologi, sintaksis, dan semantik. Buku ini kemudian ditutup dengan bab “Sejarah dan Aliran Linguistik” yang memuat informasi tentang linguistik tradisional, strukturalis, transformasional, dan situasi linguistik di Indonesia.
Barangkali Kerabat Nara berpikiran bahwa Linguistik Umum tidak berbeda dengan Pesona Bahasa. Betul, berdasarkan daftar isi, kedua buku tersebut memang tampak serupa: sama-sama bermanfaat bagi mereka yang baru mau menekuni linguistik. Namun, pada buku Chaer, saya menemukan beberapa informasi yang tidak tersedia pada Pesona Bahasa.
Pada bagian sintaksis, misalnya, Chaer menyertakan penjelasan intonasi kalimat. Pada bagian semantik, Chaer juga membuat subbab tersendiri soal perubahan makna. Terlebih, pembaca dapat menemukan maksud inflektif dan derivatif dalam buku Linguistik Umum.
Saya tidak bilang bahwa Linguistik Umum lebih lengkap ketimbang Pesona Bahasa. Buku Pesona Bahasa pun memuat beberapa informasi yang tidak dapat kita temukan pada Linguistik Umum. Intinya, kedua buku tersebut saling melengkapi. Bahkan, ketika sedang melakukan riset, saya acap membuka Linguistik Umum dan Pesona Bahasa secara bergantian demi mendapatkan pemahaman yang utuh.
#resensibuku #linguistikumum
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin