Pengingkaran (negasi) adalah penambahan kata ingkar yang sesuai pada awal predikat dalam sebuah kalimat. Lazimnya, pengingkaran kalimat dilakukan dengan menambahkan kata seperti tidak (tak), bukan, belum, dan jangan.

  1. a. Dia bermain bola hari ini.

b. Dia tidak bermain bola hari ini

      2. a. Dia akan belanja besok pagi, tidak (belanja) hari ini.

b. Dia akan belanja besok pagi, bukan hari ini.

Kehadiran kata ingkar dalam kalimat dapat mengingkarkan seluruh kalimat seperti kalimat 1b. Selain itu, kata ingkar juga bisa mengingkarkan bagian kalimat seperti pada contoh 2. Kata tidak pada contoh 2a mengingkarkan predikat verbal belanja pada klausa kedua (yang dapat dilesapkan). Sementara itu, bukan pada 2b mengingkarkan predikat nominal hari ini

Menurut predikatnya, kata ingkar dibagi menjadi beberapa jenis sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut yang saya ambil dari Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017: 509).

Tidak

Kata ingkar tidak dapat digunakan pada kalimat berpredikat verba yang berjenis deklaratif, dan interogatif. Kalimat Dia memakan ayam goreng yang berpredikat verba dapat diingkarkan menjadi sebagai berikut.

  1. Dia tidak memakan ayam goreng. (jenis deklaratif)
  2. Dia tidak memakan ayam goreng? (jenis interogatif)
  3. Apakah dia tidak memakan ayam goreng? (jenis interogatif)

Selain itu, kata ingkar tidak juga dapat diterapkan pada kalimat dengan (1)  predikat adjektival yang berjenis deklaratif, interogatif, dan eksklamatif; dan (2) predikat numeralia tak tentu yang berjenis deklaratif dan interogatif.

Kalimat Ayah sakit kepala yang memiliki predikat adjektiva dapat diingkarkan menjadi sebagai berikut.

  1. Ayah tidak sakit kepala. (jenis deklaratif)
  2. Ayah tidak sakit kepala? (jenis interogatif)
  3. Apakah ayah tidak sakit kepala? (jenis interogatif)
  4. Ayah tidak sakit kepala! (jenis eksklamatif)

Kemudian, kalimat Uangmu cukup yang memiliki predikat numeralia taktentu dapat diingkarkan menjadi sebagai berikut.

  1. Uangmu tidak cukup. (jenis deklaratif)
  2. Uangmu tidak cukup? (jenis interogatif)
  3. Apa uangmu tidak cukup? (jenis interogatif)

Bukan

Kata ingkar bukan digunakan untuk mengingkarkan kalimat berpredikat nomina dan numeralia tentu yang berjenis deklaratif serta interogatif. Kata ingkar ini juga dapat dipakai sebagai ekor kalimat interogatif embelan (retoris). 

Kalimat Bapak orang Jawa memiliki predikat berupa nomina. Apabila diingkarkan, kalimat ini akan menjadi sebagai berikut.

  1. Bapak bukan orang Jawa. (jenis deklaratif)
  2. Bapak bukan orang Jawa? (jenis interogatif)
  3. Bapak orang Jawa, bukan? (jenis interogatif embelan)

Selanjutnya, Harga es kopi susu itu Rp20.000,00 yang memiliki predikat numeralia tentu dapat diingkarkan menjadi sebagai berikut.

  1. Harga es kopi susu itu bukan Rp20.000,00. (jenis deklaratif)
  2. Harga es kopi susu itu bukan Rp20.000,00? (jenis interogatif)
  3. Harga es kopi susu itu Rp20.000,00?, bukan? (jenis interogatif embelan)

Belum

Kata ingkar belum dapat digunakan pada kalimat berpredikat verba, adjektiva, dan numeralia taktentu yang berjenis deklaratif serta interogatif. Dalam hal ini, jika predikat mengandung kata sudah, kalimat dapat diingkarkan dengan mengganti kata sudah menjadi belum.

Kalimat Dia makan memiliki predikat verba dan dapat diingkarkan menjadi sebagai berikut.

  1. Dia belum makan. (jenis deklaratif)
  2. Dia belum makan? (jenis interogatif)
  3. Apa dia belum makan? (jenis interogatif)

Kalimat Ayah lapar yang memiliki predikat adjektiva dapat diingkarkan menjadi sebagai berikut.

  1. Ayah belum lapar. (jenis deklaratif)
  2. Ayah belum lapar? (jenis interogatif)
  3. Apa ayah belum lapar? (jenis interogatif)

Selanjutnya, kalimat Uangku cukup yang memiliki predikat numeralia taktentu dapat diingkarkan menjadi sebagai berikut.

  1. Uangmu belum cukup. (jenis deklaratif)
  2. Uangmu belum cukup? (jenis interogatif)
  3. Apa uangmu belum cukup? (jenis interogatif)

Ingat, belum dan sudah tidak dapat digunakan pada jenis kalimat eksklamatif. Kalimat eksklamatif mengandung seruan atas perasaan yang terjadi secara tiba-tiba. Hal ini berlainan dengan belum dan sudah yang mencirikan proses atas sebuah peristiwa. 

Jangan

Kata ingkar jangan hanya digunakan untuk mengingkarkan kalimat imperatif yang biasanya memiliki predikat berupa verba dan mengandung sejumlah kata atau frasa adjektival.

Mohon berbaris dengan tertib! adalah kalimat yang memiliki verba (berbaris) dan frasa adjektival (dengan tertib). Kalimat ini dapat diingkarkan menjadi Mohon jangan berbaris dengan tertib! 

 

Rujukan:

  • Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
  • Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu, dkk. 2015. Seni Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin