Sebelumnya, saya sudah menjelaskan enam jenis keterangan, yakni keterangan alat, tujuan, cara, penyerta, perbandingan, dan kesalingan. Nyatanya, masih ada lima jenis keterangan lagi yang menarik untuk dibahas dan secara tidak sadar sering kita gunakan sehari-hari.
Keterangan Sebab
Keterangan sebab umumnya ditandai dengan karena, lantaran, sebab, berkat, gara-gara, atau mentang-mentang. Keterangan ini menunjukkan sebab atau alasan suatu keadaan.
- Saya menangis karena Ayah dan Ibu sering bertengkar.
- Berkat lagu itu, hati saya jadi tenang.
- Mentang-mentang sudah terkenal, dia lupa untuk tetap membumi.
Keterangan Akibat
Pada keterangan akibat, kata sehingga, sampai-sampai, dan akibat digunakan untuk menyatakan konsekuensi dari sebuah kejadian.
- Jam makannya berantakan sehingga dia sering sakit lambung.
- Hutan yang gundul adalah akibat dari penebangan liar.
- Dia kehabisan tenaga sampai-sampai jatuh pingsan.
Keterangan Kuantitas
Keterangan ini menyatakan jumlah yang berhubungan dengan topik pembicaraan. Biasanya, keterangan kuantitas ditandai oleh kata sebanyak, sejumlah, sedikit, atau sama sekali.
- Kakak membeli apel sebanyak tujuh buah.
- Ia memasukkan sedikit garam pada masakannya.
- Rencanamu sama sekali tidak masuk akal.
Keterangan Kualitas
Keterangan ini menyatakan kadar, tingkatan, atau level yang ditandai lewat kata agak, paling, sangat, atau terlalu.
- Ia sangat mencintai keluarganya.
- Di antara teman-temannya, Roy memiliki penampilan yang paling mencolok.
- Akhir-akhir ini, gaya bicaramu agak kasar.
- Shinta masih terlalu muda untuk merasakan patah hati.
Keterangan Sudut Pandang
Keterangan sudut pandang adalah keterangan yang menyatakan acuan. Keterangan ini dapat ditandai bentuk menurut …, dari sudut pandang …, berdasarkan …, dilihat dari …, dan sebagainya.
- Menurut dokter, saya harus menjalani operasi gigi.
- Berdasarkan pemaparan tersebut, kita sebaiknya membedakan penggunaan dll., dsb., serta dst.
Selama ini, mungkin kita hanya mengetahui dua jenis keterangan saja, yaitu tempat dan waktu. Padahal, keterangan memiliki sebelas jenis lainnya yang ternyata sering kita terapkan dalam percakapan sehari-hari. Lebih dari itu, keterangan-keterangan tersebut pun sering muncul dalam tulisan-tulisan yang kita buat atau baca.
Dua tulisan mengenai keterangan ini mengacu pada buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017). Tentu saja, para linguis dalam berbagai buku lain, saya rasa, memiliki pemaparan yang berbeda. Dengan demikian, sebetulnya, penelusuran kita tentang keterangan belumlah selesai. Semoga dua tulisan ini bisa menjadi pengantar bagi Kerabat Nara.
Rujukan: Moeliono, Anton. M dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin dan Harrits Rizqi