Kata sekali, menurut saya, sangat menarik untuk diteliti. Saya suka sekali sama baju itu dan Sekali lagi, terima kasih, misalnya, adalah dua kalimat yang memuat kata sekali dengan makna yang berbeda. Lalu, ada variasi-variasi lainnya berupa sesekali, sekali-sekali, dan sekali-kali. Bagaimana cara membedakan mereka?
Dalam KBBI V, sekali bermakna ‘satu kali’. Kata ini diturunkan dari bentuk kali. Namun, sekali yang bukan merupakan turunan dari kali berarti ‘amat’ dan ‘sangat’. Dengan begitu, dalam contoh Saya suka sekali sama baju itu, sekali bermakna ‘sangat’ atau ‘amat’. Sementara itu, dalam kalimat Sekali lagi, terima kasih, sekali bermakna ‘satu kali’.
Bentuk sekali-sekali berarti ‘kadang-kadang’, ‘tidak kerap’, ‘tidak sering’, atau ‘tidak selalu’. Makna tersebut tecermin dalam kalimat Sekali-sekali, mampirlah ke tempatku. Selain itu, penting untuk mengetahui bahwa sekali-sekali dapat disingkat menjadi sesekali. Dengan makna yang sama, kalimat sebelumnya bisa kita ubah menjadi Sesekali, mampirlah ke tempatku.
Kemudian, sekali-kali memiliki makna ‘sama sekali’, ‘sedikit pun (tidak)’, atau ‘sedikit pun (jangan)’. Contoh kalimatnya adalah Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Untuk menutup tulisan ini serta merangkum perbedaan makna dari kata sekali, sekali-sekali, dan sekali-kali, saya mau mengutip tulisan Uda Ivan (2018) dari bukunya yang berjudul Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris?. Beliau menulis, “Jadi, sekali salah tidak apa-apa; sesekali atau sekali-sekali salah juga masih tidak apa-apa; tetapi jangan sekali-kali menjadikan kesalahan tersebut sebagai kebiasaan, ya.”
#sekali #sekalisekali #sekalikali
Rujukan: Lanin, Ivan. 2018. Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris?. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin