Muasal Ampersan (&)
Banyak perusahaan atau jenama yang menggunakan simbol &. Salah satu penerbit di New York, Simon & Schuster, memakai simbol ini pada namanya. Ada juga perusahaan telekomunikasi internasional bernama AT&T. Selain itu, saya kira beberapa dari kita familier dengan restoran siap saji bernama A&W.
Simbol & disebut sebagai ampersan. KBBI mendefinisikan lema ini sebagai “simbol (&) yang berarti ‘dan’”. Simbol ini sebetulnya merupakan ligatur, yaitu gabungan dari dua huruf berbeda yang membentuk satu makna. Ampersan terkonstruksi dari huruf e dan t yang menghasilkan et. Dalam Latin, et berarti ‘dan’.
Dari beberapa sumber yang saya baca, ampersan pertama kali terlihat pada grafiti di reruntuhan dinding di Pompeii, sebuah kota pada era Romawi Kuno. Tanggal kemunculannya tidak diketahui secara pasti. Namun, ampersan diperkirakan sudah mulai dipakai sekitar tahun 79 Masehi. Lambat laun, simbol ini lantas diadopsi dalam bahasa Inggris pada akhir abad ke-18.
Perlu diketahui, PUEBI tidak memasukkan ampersan sebagai tanda baca dalam bahasa Indonesia. Maka dari itu, dalam penulisan formal, tanda ini sebaiknya tidak digunakan. Di luar itu, untuk karya fiksi atau nama jenama, saya rasa tidak ada salahnya untuk memanfaatkan ampersan.
#ampersan #dan
Rujukan:
- Gibson, Jonny. 2017. “The History of the Ampersand”. Medium. Diakses pada 26 November 2021.
- Lexico. “What Is The Origin Of Ampersand (&)?”. Diakses pada 26 November 2021.
- Merriam-Webster. “The History of ‘Ampersand’: How the ‘&’ got its name”. Diakses pada 26 November 2021.
- Nordquist, Richard. 2019. “What Is an Ampersand Symbol?”. ThoughtCo. Diakses pada 26 November 2021.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Artikel & Berita Terbaru
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian