Fonem /F/ dan /V/
Mengapa fonem /f/ dalam kata aktif harus berubah menjadi /v/ dalam aktivitas? Apabila /f/ dan /v/ mewakili bunyi yang sama, mengapa vitamin tidak ditulis fitamin?
Ternyata, /f/ dan /v/ dalam bahasa Indonesia merupakan perkara linguistik yang sudah umum dibicarakan oleh para ahli. Pertama-tama, perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa fonem /f/ dan /v/ bukanlah fonem yang murni berasal dari bahasa Indonesia. Keduanya diserap dari bahasa asing. Dalam perjalanan kamus bahasa Indonesia, kedua fonem tersebut telah dikonversi menjadi fonem /p/, seperti pada kata pikir dari fikir, paham dari faham, pulpen dari vulpen, dan permak dari vermaak.
Chaer (2013) memasukkan /f/ ke dalam daftar fonem konsonan bahasa Indonesia. Moeliono dkk. (2017) pun turut menyertakan /f/ sebagai salah satu fonem konsonan dalam bahasa Indonesia. Konsonan ini dinamakan konsonan frikatif labiodental atau konsonan geseran tak bersuara. Baik Chaer maupun Moeliono dkk. menuliskan bahwa fonem /f/ dapat dilambangkan dengan huruf <f> juga <v>. Sebaliknya, /v/ tidak dikategorikan sebagai salah satu fonem dalam bahasa Indonesia.
Perihal pengangkatan fonem /f/ menjadi fonem bahasa Indonesia, saya belum menemukan alasannya. Dugaan saya, fonem ini begitu produktif dalam bahasa Indonesia ketimbang fonem /v/. Sementara itu, pelambangan fonem /f/ dengan huruf <v> adalah persoalan ortografi atau penulisan ejaan.
Mari, kita coba jawab dua pertanyaan pada awal tulisan. Aktif berubah menjadi aktivitas karena aktif diserap dari active, sedangkan aktivitas diserap dari activity. Kedua kata tersebut diserap dari bentuk yang berbeda. Sementara itu, fitamin jadi tidak berterima sebab kemungkinan kata vitamin diserap dari vitamin (Inggris) atau vitamine (Belanda).
Rujukan:
- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. “Aktivitas atau Aktifitas”. Diakses pada 9 Maret 2021.
- Chaer, Abdul. 2013. Fonologi Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
- Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
- Sugeng, Bambang. 2020 “Lafal”. Dalam Majalah Tempo, Juni, Jakarta.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Dessy Irawan
Artikel & Berita Terbaru
- Tabah ke-145 bersama Alfan, Harapan III Duta Bahasa Nasional 2023
- Pelatihan Griyaan untuk DJKI: Belajar Menulis Berita yang Efektif
- Hadapi Tantangan Menyusun Laporan Tahunan bersama Narabahasa
- Tabah ke-144 bersama Luthfi, Harapan II Duta Bahasa Nasional 2023
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian