Mengenai Tanda ⁋

oleh Yudhistira

Saya menemukan satu buku menarik yang agaknya mesti Kerabat Nara baca, yakni Shady Characters: The Secret Life of Punctuation, Symbols, and Other Typographical Marks. Buku yang mengupas tanda baca, simbol, dan lambang lainnya dalam tipografi ini ditulis oleh Keith Houston pada 2013. Ketika membuka bab pertama, saya mendadak senang. Akhirnya saya mengetahui nama tanda ini: ⁋.

Tanda tersebut bernama pilcrow. Saya belum mengetahui padanannya dalam bahasa Indonesia. Mungkin kita bisa pakai tanda paragraf (?). Sebagian besar dari kita mungkin berjumpa dengan pilcrow dalam aplikasi Microsoft Word. Mode pilcrow yang diaktifkan dapat mendeteksi perpindahan baris yang mengacaukan penataan letak dokumen kita. Terlebih, menurut Houston, tanda ini juga sering dimanfaatkan untuk menunjukkan catatan kaki.

Houston menjelaskan bahwa pilcrow, pada mulanya, adalah tanda baca yang sering sekali digunakan oleh banyak orang. Pilcrow dianggap diciptakan oleh bangsa Romawi dan berperan penting dalam penulisan manuskrip pada abad pertengahan. Pilcrow dinilai sebagai salah satu simbol yang efektif untuk menandakan pergantian paragraf. Namun, perlu diketahui, pergantian paragraf pada masa itu tidak ditandai dengan perpindahan baris seperti yang kita kenal saat ini. Sebelum format paragraf lurus dan bertakuk digunakan, pergantian paragraf hanya dilambangkan dengan tanda pilcrow dalam satu baris yang sama.

Lantas, apakah pilcrow masih relevan hingga hari ini? Dalam “A Brief History of the Pilcrow: A Worldly Mark on Proofreading”, Michael Bedford (2021) menyatakan bahwa tanda ini masih dapat digunakan dalam aplikasi Microsoft Word. Coba pilih menu “Home” dan klik simbol pilcrow. Dengan begitu, kita dapat mengecek pergantian baris yang ditandai lambang pilcrow. Pada akhirnya, tanda ini masih sangat berguna bagi para penguji baca (proofreader) yang bekerja melalui Microsoft Word.

#pilkrow

 

Rujukan:

Penulis: Yudhistira

Penyunting: Ivan Lanin

Anda mungkin tertarik membaca

Tinggalkan Komentar